12:02 AM



Vanessa pertama kali bertemu dengan Dera pada saat masa SMP. Awal mula kenal hanya sekedar tahu sebagai teman satu Ekskul Pramuka. Cinta monyet dan keseruan masa puber yang mereka lewati membuat kenangan yang cukup manis pada saat masa SMP.
Saat itu Vanessa dan Dera memutuskan untuk sekolah dan berkuliah di tempat yang berbeda tanpa berkomunikasi lebih lanjut.

Tahun demi tahun berlalu, kedua pasangan ini bertemu kembali saat Pameran Kampus Dera saat itu di ITB tahun 2012. Pertemuan canggung dan mulai bertegur sapa, hingga berkomunikasi jarak jauh via sosial media membuat mereka semakin dekat sebagai teman sharing. Selang 2 tahun berkomunikasi putus-nyambung, Vanessa sempat menghubungi Dera kembali untuk membantunya menyelesaikan Tugas Akhir kuliahnya.
Ketertarikan Dera pada dunia desain yang di anyam Vanessa masa perkuliahan membuat hubungan mereka kembali dekat.

Saat membuat tugas akhir, mereka kembali berkomunikasi lancar dan semakin dekat. Pada akhirnya Dera memutuskan untuk menjalani hubungan yang lebih serius dengan mengajak Vanessa untuk menikah di tahun berikutnya.
Hubungan jarak jauh Tangerang-Bandung ternyata mampu mereka lewati hingga Dera menyelesaikan S2 nya di Jakarta.
Awalnya rencana mereka untuk mengakhiri masa lajang di tahun 2016 diubah dan dimajukan satu tahun karena menunggu Dera untuk menyelesaikan Pendidikannya.
Setelah perjalanan hubungan yang cukup panjang dan berlika liku, tahun 2016 Dera memberanikan diri melamar Vanessa di depan keluarga besarnya. Dengan tema serba pink & modern, mereka berdua memantapkan hati melanjutkan pernikahan di tahun berikutnya.






Karena Background kedua mempelai berbeda, Dera darah Jawa-Sunda, sedangkan Vanessa memiliki darah Batak, akhirnya kedua mempelai ini memutuskan untuk menggunakan Adat Sunda sebagai tema untuk Resepsi & Akad dengan tema Batak.
Untuk color Palete yang dipilih adalah Shock Pink dan soft pink. Awalnya Vanessa ragu untuk memilih warna pink sebagai warna utama dalam pernikahannya karena terlalu girly, namun ternyata terlihat indah dan terlihat cantik dipandang mata.




Prosesi pernikahan dimulai dengan Mapag Pengantin ala Sunda, disambut dengan tarian khas sunda dan alunan musik Sunda. Terlihat suasana khas Sunda yang kental dan Meriah.
Namun karena background Vanessa adalah perempuan berdarah Batak dan mengharuskan untuk mengadakan Mangulosi, pada di awal acara resepsi dibuat acara mangulosi sederhana untuk kedua mempelai dengan adat Batak.


mangulosi adalah pemberian kain tenun khas Batak khusus anak perempuan dari orangtua nya, sebagai tanda pemberian restu dan perlindungan untuk kedua mempelai.
Pemberian ulos dengan alunan musik batak terasa hikmat dan mengharukan. simbol bahwa Orang tua mempelai perempuan menyerahkan anak perempuannya pada lelaki yang menjadi pilihan hatinya.

Panggung pelaminan tidak kalah meriahnya dengan acara pernikahan. Dekor bunga-pun serba pink yang disusun sedemikian rupa dengan pemilihan gradasi pink yang cantik. 
Unforgettable moment! :)







Venue : PTIK

Catering : @alfabetcatering
Decor : @emraneight 
Kebaya : @lizaboutique
All printing design by @paper_peace 
Entertainment : @freshcoustic 
Ring box : @midst.id

You Might Also Like

0 comments